PM di WA Itu Apa Sih? Panduan Lengkap Biar Gak Kudet!

Pernah gak sih lagi asik-asikan scrolling online shop di Instagram atau Facebook, terus ada komen yang bunyinya, “Min, harganya PM ya!” atau “PM aja ya kak detailnya”? Nah, buat yang belum tahu, pasti langsung mikir, “PM? Apaan tuh PM? Kok gak disebutin aja di sini?” Tenang, kamu gak sendirian. Istilah “PM” ini memang sudah jadi bahasa gaul sehari-hari di dunia maya, terutama saat berkomunikasi via aplikasi chat seperti WhatsApp.

Istilah ini sering banget muncul di berbagai platform media sosial yang nyambung ke WhatsApp. Intinya, kalau ada yang bilang “PM”, itu artinya mereka ngajak kamu buat ngobrol secara personal atau pribadi lewat chat. Jadi, bukan di kolom komentar yang bisa dibaca banyak orang, atau di grup yang isinya ramai, tapi langsung berdua aja. Sederhana, kan?

Kepanjangan dan Makna Asli PM

Secara harfiah, istilah “PM” itu adalah singkatan dari Personal Message atau Private Message. Keduanya punya arti yang mirip, yaitu pesan pribadi. Di era awal internet dan forum online, istilah ini udah sering dipakai buat ngajak ngobrol empat mata dengan pengguna lain.

apa yang dimaksud pm di wa
Image just for illustration

Ketika WhatsApp booming dan jadi aplikasi chat paling populer di Indonesia, kebiasaan ini pun ikut terbawa. Orang-orang tetap menggunakan singkatan “PM” untuk merujuk pada chat pribadi di WhatsApp, meskipun WhatsApp sendiri gak punya fitur bernama khusus “PM”. Jadi, kalau ada yang minta kamu “PM di WA”, itu artinya mereka minta kamu chat langsung ke nomor WhatsApp mereka, bukan ke grup atau ke broadcast list.

Kenapa Orang Lebih Pilih “PM”?

Ada beberapa alasan kenapa orang atau penjual online lebih suka ngajak chat secara “PM” daripada memublikasikan informasi secara terbuka:

  • Privasi: Ini alasan paling utama. Informasi seperti harga produk, nomor rekening, detail transaksi, atau data pribadi lainnya kan sifatnya rahasia. Gak etis dan gak aman kalau disebar di kolom komentar atau grup yang isinya banyak orang asing.
  • Personalisasi: Dengan chat pribadi, penjual bisa melayani calon pembeli satu per satu. Mereka bisa memberikan informasi yang lebih detail, menjawab pertanyaan spesifik, bahkan negosiasi harga (kalau memungkinkan) secara lebih personal. Pembeli pun merasa lebih nyaman karena dilayani secara eksklusif.
  • Menghindari Kompetitor: Terutama di dunia online shop, mempublikasikan harga secara langsung bisa jadi bumerang. Kompetitor bisa langsung tahu harga jual kita dan banting harga, atau sekadar memata-matai strategi harga kita. Dengan PM, informasi harga bisa dikontrol.
  • Fokus Komunikasi: Di kolom komentar atau grup, obrolan bisa cepat tenggelam atau tercampur dengan topik lain. Dengan chat PM, komunikasi jadi lebih fokus antara dua orang saja, sehingga informasi lebih mudah tersampaikan dan tidak terlewat.
  • Membangun Interaksi Langsung: Mengajak calon pelanggan untuk PM bisa jadi cara untuk memulai percakapan langsung. Ini adalah langkah awal yang penting dalam proses penjualan. Begitu chat pribadi dimulai, penjual bisa menggali kebutuhan pelanggan lebih jauh dan menawarkan produk yang paling sesuai.

Alasan-alasan ini bikin “PM” jadi semacam kode etik atau best practice dalam komunikasi online, khususnya untuk urusan bisnis atau yang menyangkut data sensitif.

PM di Berbagai Konteks Penggunaan

Istilah “PM” ini gak cuma terbatas buat urusan jual beli online lho. Di kehidupan sehari-hari, kata “PM” juga sering dipakai dalam konteks lain via WhatsApp:

  • Janjian atau Pertanyaan Pribadi: Temen kamu posting status mau jual barang pribadi atau lagi cari informasi tertentu? Kalau kamu tertarik tapi gak mau komentar terbuka, kamu bisa langsung “PM” dia buat tanya-tanya detailnya. “Bro, info barangnya PM ya!”
  • Mengirim Informasi Sensitif: Mau ngirim nomor HP, alamat rumah, atau kode voucher ke teman atau keluarga? Pasti lebih aman dan nyaman lewat chat pribadi alias PM, bukan di grup WA keluarga yang isinya puluhan orang.
  • Diskusi Khusus: Di dalam sebuah grup WhatsApp, kadang ada obrolan atau masalah yang cuma perlu didiskusikan oleh beberapa orang saja. Daripada mengganggu anggota grup lain yang gak berkepentingan, salah satu anggota bisa ngajak yang lain buat “PM” aja. “Guys, soal event besok, kita PM aja ya biar gak ganggu yang lain.”
  • Memberikan Selamat atau Belasungkawa: Mau ngasih ucapan selamat ulang tahun atau belasungkawa yang lebih personal ke teman atau kerabat di grup WA? Selain nulis di grup, seringkali orang memilih untuk “PM” juga biar ucapan terasa lebih intim dan langsung ditujukan ke orangnya.

Intinya, kapan pun kamu butuh ngobrol secara private atau personal dengan satu orang di WhatsApp, itulah yang dimaksud dengan “PM”. Gak peduli apa topiknya, mau bisnis, pribadi, atau cuma iseng, kalau dilakukan di chat pribadi, itu namanya PM.

Perbedaan PM dengan Fitur Lain di WhatsApp

Mungkin kamu bertanya, lho apa bedanya PM dengan ngirim pesan biasa di WhatsApp? Nah, istilah “PM” ini kan bukan fitur ya, tapi cuma cara orang menyebut chat pribadi.

Mari kita lihat perbandingannya dengan fitur komunikasi lain di WhatsApp:

Fitur Komunikasi Jumlah Penerima Sifat Komunikasi Kapan Dipakai
PM (Personal Message) 1 orang Pribadi, 2 arah Ngobrol 4 mata, urusan pribadi, bisnis detail
Grup WhatsApp Banyak (hingga 1024) Publik (dalam grup), banyak arah Diskusi bersama, koordinasi, berbagi info ke banyak orang
Broadcast List Banyak (hingga 256) Semi-pribadi, 1 arah Mengirim pesan yang sama ke banyak kontak sekaligus

Dari tabel di atas, jelas terlihat bedanya. PM itu fokusnya satu lawan satu. Grup itu ramai-ramai. Broadcast itu ngirim satu pesan ke banyak orang sekaligus, tapi balasan dari penerima akan masuk ke chat pribadi kita (jadi mirip PM setelah pesan terkirim). Jadi, kalau ada yang minta “PM”, jangan malah dibalas di grup ya!

Etiket Menggunakan “PM” di WA

Meskipun kelihatannya gampang, ada beberapa etiket atau sopan santun yang baiknya kita perhatikan saat melakukan atau diminta melakukan “PM” di WA, terutama dalam konteks bisnis atau urusan penting:

  1. Langsung ke Inti: Kalau kamu yang memulai PM karena diminta, jangan basa-basi terlalu panjang. Sebutkan dari mana kamu tahu kontaknya (misalnya dari postingan IG A, atau diminta teman B untuk PM). “Halo Kak, saya Rina dari Instagram, yang tadi komen tanya harga produk X. Boleh infonya?” Ini membantu lawan bicara tahu konteks obrolanmu.
  2. Sebutkan Tujuan: Jelaskan dengan singkat dan jelas apa tujuan kamu PM. Mau tanya harga? Mau order? Mau tanya detail produk? Jangan cuma bilang “P” atau “Assalamualaikum” terus diam aja. Ini buang-buang waktu kedua belah pihak.
  3. Siapkan Pertanyaan/Informasi: Kalau mau tanya, siapkan pertanyaanmu. Kalau mau order, siapkan data-data yang mungkin diperlukan (nama, alamat, pesanan). Ini bikin proses komunikasi lebih cepat dan efisien.
  4. Sabar Menunggu Balasan: Ingat, yang kamu PM mungkin lagi sibuk. Mungkin dia penjual yang lagi melayani banyak PM lain, atau teman yang lagi kerja/belajar. Jangan spam dengan pesan beruntun kalau belum dibalas dalam hitungan menit. Beri waktu sejenak. Kalau sudah lewat cukup lama (misalnya beberapa jam atau satu hari kerja) baru boleh kirim pesan tindak lanjut dengan sopan.
  5. Gunakan Bahasa yang Sopan: Meskipun gaya obrolannya kasual, tetap perhatikan kesopanan. Gunakan sapaan yang pantas, hindari kata-kata kasar atau menyinggung. Emojis boleh dipakai untuk memperkaya ekspresi, tapi jangan berlebihan ya.
  6. Jaga Kerahasiaan: Kalau obrolan PM kamu mengandung informasi pribadi lawan bicara (misalnya alamat, nomor HP, keluhan, atau detail transaksi), jangan disebar ke orang lain tanpa izin. Jaga privasi mereka.

Dengan memperhatikan etiket ini, komunikasi PM kamu akan terasa lebih profesional, nyaman, dan efektif.

Fakta Menarik Seputar Penggunaan PM di Indonesia

Istilah “PM” ini populer banget di Indonesia. Saking populernya, kadang orang yang gak begitu paham teknologi pun ikut pakai. Ini menunjukkan gimana cepatnya sebuah slang internet bisa diadopsi jadi bahasa sehari-hari, terutama karena dipicu oleh aktivitas jual beli online yang masif di negeri kita.

Menurut data Statista tahun 2023, Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna WhatsApp terbesar di dunia. Jutaan orang setiap hari menggunakan WhatsApp untuk berbagai keperluan, mulai dari ngobrol sama teman, grup keluarga, sampai transaksi bisnis. Kondisi ini bikin istilah-istilah seperti “PM”, “japri” (jalur pribadi), atau “PC” (personal chat) jadi kosakata umum yang melekat erat dengan penggunaan WhatsApp.

Fenomena ini juga menunjukkan gimana online shopping di Indonesia banyak mengandalkan komunikasi langsung antara penjual dan pembeli via chat. Model chat-to-buy atau transaksi via chat ini masih sangat dominan, terutama untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang belum punya platform e-commerce sendiri. Di sinilah “PM” jadi jembatan utama komunikasi.

Evolusi Istilah: PM, Japri, PC?

Selain “PM”, ada juga istilah lain yang punya arti serupa, yaitu “japri” dan “PC”.

Baca Juga: loading
  • Japri: Ini singkatan dari “jalur pribadi”. Mirip banget sama “PM”. Konon, istilah ini lebih populer di kalangan pengguna messaging app yang lebih lawas sebelum era WhatsApp merajalela, tapi tetap bertahan sampai sekarang.
  • PC: Singkatan dari “Personal Chat”. Ini juga sama persis artinya dengan “PM”. Penggunaan “PC” ini mungkin sedikit lebih banyak ditemukan di kalangan pengguna Telegram atau aplikasi chat lain, tapi di WhatsApp pun banyak yang pakai.

Pada dasarnya, ketiga istilah ini (PM, Japri, PC) merujuk pada satu hal yang sama: komunikasi one-on-one atau empat mata lewat aplikasi chat. Jadi, kalau dengar salah satunya, kamu gak perlu bingung lagi ya!

Kapan Sebaiknya Menggunakan PM dan Kapan Tidak?

Meskipun PM ini praktis, bukan berarti semua hal harus di-PM ya. Ada saatnya komunikasi lewat grup atau cara lain justru lebih efektif.

Kapan Sebaiknya Gunakan PM:

  • Ketika informasi yang dibahas bersifat pribadi atau rahasia.
  • Ketika kamu butuh percakapan yang fokus dan tidak terganggu obrolan lain.
  • Ketika kamu perlu bernegosiasi atau membahas detail yang spesifik dengan satu orang.
  • Ketika kamu diminta langsung oleh lawan bicara (“Silakan PM saya”).
  • Ketika kamu ingin memberikan respons yang lebih personal terhadap seseorang di grup.

Kapan Sebaiknya Tidak Gunakan PM (atau pertimbangkan cara lain):

  • Ketika informasinya penting dan perlu diketahui oleh semua anggota grup (kecuali info itu sensitif).
  • Ketika kamu ingin mengumumkan sesuatu yang umum (gunakan status atau fitur broadcast jika memungkinkan).
  • Ketika kamu punya pertanyaan yang mungkin jawabannya juga dibutuhkan oleh anggota grup lain (tanyakan di grup).
  • Ketika kamu ingin berdiskusi dengan banyak orang secara interaktif (gunakan grup).
  • Ketika kamu mau ngirim spam atau pesan promosi yang tidak diminta (ini justru mengganggu dan bisa bikin nomor kamu diblokir).

Memahami kapan harus PM dan kapan tidak akan membantu kamu berkomunikasi dengan lebih efektif dan menghargai waktu serta privasi orang lain. Jangan sampai niatnya mau sopan dengan PM, tapi malah jadi missed communication karena informasinya gak sampai ke semua yang membutuhkan.

Tips Efektif Berkomunikasi Via PM di WhatsApp

Supaya pengalaman PM kamu makin lancar dan tujuan komunikasi tercapai, coba terapkan tips-tips ini:

  • Aktifkan Notifikasi: Kalau kamu adalah penjual online atau sering dimintai PM, pastikan notifikasi WhatsApp kamu aktif. Respon yang cepat sangat dihargai lho! Kalau memang lagi gak bisa balas cepat, setidaknya beri tahu (“Mohon maaf, akan segera saya balas dalam waktu X”).
  • Siapkan Template Balasan Cepat: Untuk pertanyaan yang sering muncul (misalnya harga, ongkir, cara order), siapkan template balasan cepat di fitur WhatsApp Business atau catat di note HP-mu. Ini menghemat waktu banget!
  • Jelaskan dengan Detail: Saat membalas PM, berikan informasi sejelas mungkin. Jangan sampai lawan bicara harus PM kamu berkali-kali cuma buat tanya detail kecil yang terlupakan.
  • Konfirmasi Pemahaman: Setelah memberikan informasi penting (misalnya rekap order atau nomor rekening), tanyakan apakah lawan bicara sudah paham. Ini meminimalkan kesalahan.
  • Gunakan Fitur WhatsApp Lain: Jangan ragu gunakan fitur lain di PM seperti mengirim gambar/video produk, mengirim lokasi, atau bahkan voice note kalau penjelasannya panjang.

apa yang dimaksud personal message di wa
Image just for illustration

Berkomunikasi via PM di WhatsApp sebenarnya sangat fleksibel. Kamu bisa mencampurkan teks, gambar, video, voice note, stiker, bahkan GIF untuk membuat percakapan jadi lebih hidup dan informatif, selama tetap relevan dengan topik obrolan.

Mitos dan Kesalahpahaman tentang “PM”

Ada beberapa mitos atau kesalahpahaman umum seputar “PM”:

  • Mitos: PM itu fitur khusus di WhatsApp. Fakta: PM hanyalah istilah yang dipakai pengguna untuk merujuk pada chat pribadi. WhatsApp tidak punya menu atau tombol bernama “PM”.
  • Mitos: Kalau jualan kok di-PM, berarti harganya mahal atau bisa ditawar. Fakta: Alasan utama di-PM lebih sering karena privasi dan menghindari kompetitor, bukan jaminan harga bisa ditawar. Bisa ditawar atau tidak tergantung kebijakan penjualnya.
  • Mitos: PM itu selalu fast response. Fakta: Kecepatan balasan tergantung pada kesibukan penerima. Jangan berasumsi PM selalu dibalas kilat.
  • Mitos: Semua info bisa ditanyakan via PM. Fakta: Sebaiknya tetap baca deskripsi atau informasi yang sudah ada sebelum PM. Tanyakan yang memang belum jelas atau bersifat personal saja.

Meluruskan kesalahpahaman ini penting supaya kita punya ekspektasi yang realistis saat diminta atau saat kita meminta seseorang untuk “PM”.

Penutup

Jadi, sekarang sudah jelas ya apa yang dimaksud dengan PM di WA. Itu artinya “Personal Message” atau “Private Message”, yaitu obrolan empat mata di chat pribadi WhatsApp. Istilah ini lahir dari kebiasaan pengguna internet yang kemudian terbawa ke aplikasi chat paling populer. Penggunaan PM di WA sangat dominan, terutama untuk urusan bisnis online dan komunikasi yang sifatnya personal atau butuh privasi.

Memahami makna dan etiket PM akan sangat membantu kamu dalam berkomunikasi di era digital ini. Kamu jadi gak bingung lagi kalau ada yang minta “PM ya!” atau saat kamu sendiri perlu ngajak ngobrol seseorang secara pribadi di WhatsApp. Ini adalah bagian dari bahasa digital yang terus berkembang, terutama di Indonesia.

Bagaimana pengalamanmu dengan istilah “PM” di WA? Apakah kamu sering menggunakannya, atau justru baru tahu artinya setelah baca artikel ini? Yuk, share pengalaman dan pendapatmu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar