Boti Itu Apa Sih? Panduan Lengkap Istilah Gaul Kekinian yang Wajib Kamu Tahu!
Dalam perbincangan sehari-hari, terutama di ruang-ruang online atau komunitas tertentu, kamu mungkin pernah mendengar istilah “boti”. Kata ini sering muncul ketika membahas orientasi seksual atau peran dalam hubungan sesama jenis, khususnya di kalangan pria gay atau biseksual di Indonesia. Nah, sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan boti itu? Mari kita kupas tuntas biar nggak salah paham.
Secara sederhana, “boti” adalah singkatan dari kata bahasa Inggris “bottom”. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang secara seksual lebih memilih atau merasa nyaman berada dalam peran sebagai penerima penetrasi saat berhubungan seks anal atau kegiatan seksual lainnya yang melibatkan peran aktif dan pasif. Jadi, kalau ada yang bilang dia boti, itu artinya dia cenderung mengambil peran bottom.
Penting untuk diingat, boti ini adalah salah satu dari tiga peran seksual utama yang dikenal dalam konteks ini, yaitu bottom, top, dan versatile. Ketiga peran ini menggambarkan preferensi seseorang dalam aktivitas seksual, bukan keseluruhan identitas mereka sebagai pribadi. Memahami perbedaan ini sangat krusial untuk menghindari stereotip dan kesalahpahaman.
Image just for illustration
Peran Seksual: Bottom, Top, dan Verta¶
Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah tiga peran seksual yang sering dibicarakan ini. Ketiganya saling melengkapi dan mewarnai keragaman ekspresi seksual.
Bottom (Boti)¶
Seperti yang sudah dijelaskan, bottom atau boti adalah orang yang cenderung mengambil peran sebagai penerima atau yang dipenetrasi dalam aktivitas seksual. Bagi sebagian orang, peran ini menawarkan sensasi, kenyamanan, atau jenis kenikmatan yang khas. Preferensi ini bisa sangat kuat pada beberapa individu, sementara pada yang lain mungkin lebih fleksibel.
Menjadi boti tidak hanya soal fisik, lho. Bagi banyak orang, ada aspek emosional atau psikologis yang terkait dengan peran ini, seperti perasaan koneksi, kerentanan (dalam arti positif dan saling percaya), atau sensasi yang berbeda dibandingkan menjadi top. Preferensi ini sepenuhnya valid dan merupakan bagian dari spektrum luas preferensi seksual manusia.
Top¶
Nah, kebalikan dari boti adalah top. Seseorang yang mengidentifikasi diri sebagai top atau cenderung mengambil peran top adalah mereka yang lebih suka menjadi pemberi atau yang mempenetrasi. Mereka adalah yang mengambil peran lebih aktif secara fisik dalam penetrasi.
Sama seperti bottom, preferensi menjadi top juga bisa didorong oleh berbagai faktor, mulai dari sensasi fisik, rasa kontrol (bagi sebagian orang, bukan berarti dominasi negatif), hingga jenis kepuasan yang didapat dari peran tersebut. Top juga memiliki keragaman yang luar biasa dalam kepribadian dan ekspresi diri mereka.
Versatile (Verta)¶
Di antara top dan bottom, ada peran yang disebut versatile atau sering disingkat verta. Ini adalah istilah untuk orang yang nyaman dan menikmati kedua peran, baik sebagai top maupun bottom. Mereka bisa bergantian peran tergantung pada pasangan, mood, atau konteks saat itu.
Orang yang verta memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam ekspresi seksual mereka. Mereka bisa menikmati sensasi memberi sekaligus menerima. Menjadi verta bukan berarti tidak punya preferensi sama sekali, melainkan preferensi mereka mencakup kedua sisi, dan mereka mampu beradaptasi dengan pasangan atau situasi untuk memaksimalkan kenikmatan bersama.
Memahami ketiga peran ini membantu kita melihat bahwa ekspresi seksual dalam hubungan sesama jenis itu beragam dan tidak kaku. Setiap individu berhak memilih peran yang paling membuat mereka nyaman dan bahagia.
Image just for illustration
Peran Bukan Identitas Utama¶
Ini adalah poin yang sangat penting untuk ditekankan. Peran seksual seseorang (apakah itu bottom, top, atau verta) hanyalah satu aspek dari diri mereka. Ini bukan keseluruhan identitas mereka sebagai manusia. Sayangnya, seringkali ada stereotip atau label yang melekat terlalu kuat pada orang berdasarkan peran seksual mereka.
Mengidentifikasi diri sebagai boti, misalnya, tidak secara otomatis mendefinisikan kepribadian, gaya bicara, penampilan, pekerjaan, minat, atau tingkat kemaskulinan/kefemininan seseorang. Seseorang yang boti bisa berpenampilan sangat maskulin, bekerja di bidang teknik, punya hobi olahraga ekstrem, dan memiliki kepribadian yang sangat dominan di luar kamar tidur. Sebaliknya, ada juga top yang berpenampilan feminin atau verta yang punya kepribadian pendiam.
Mengapa Penting Membedakan?¶
Membiasakan diri membedakan antara peran seksual dan identitas diri membantu kita menghindari penilaian dan stereotip yang dangkal. Ketika kita melabeli seseorang secara kaku hanya berdasarkan perannya di ranjang, kita mengabaikan kekayaan dan kompleksitas diri mereka sebagai individu.
Ini juga penting bagi individu itu sendiri. Seseorang yang baru menyadari preferensi seksualnya sebagai boti mungkin merasa tertekan jika dia berpikir bahwa peran itu harus diikuti dengan stereotip tertentu. Padahal, dia bebas menjadi boti sambil tetap menjadi dirinya sendiri seutuhnya.
Masyarakat dan komunitas perlu menciptakan ruang yang aman di mana setiap orang bisa mengekspresikan preferensi seksualnya tanpa takut dihakimi atau dipaksa masuk ke dalam kotak-kotak stereotip. Penghargaan terhadap keragaman adalah kunci.
Meluruskan Mitos Seputar Boti¶
Ada banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar tentang boti. Kebanyakan berasal dari stereotip sempit tentang gender, seksualitas, dan peran sosial. Mari kita luruskan beberapa yang paling umum:
Stereotip Umum yang Keliru¶
-
Boti itu pasti feminin atau kemayu. Ini adalah stereotip yang paling umum dan paling tidak benar. Preferensi peran seksual sama sekali tidak berhubungan dengan ekspresi gender seseorang. Ada banyak boti yang sangat maskulin dalam penampilan, sikap, dan minat, sama seperti ada top atau verta yang feminin. Gender expression (maskulin, feminin, androgini, dll.) adalah spektrum yang berbeda dari orientasi seksual atau preferensi peran seksual.
-
Boti itu pasif atau lemah. Peran bottom dalam seks anal memang melibatkan penerimaan, tetapi itu bukan berarti pasif dalam arti lemah atau tidak punya kontrol. Sebaliknya, dibutuhkan kekuatan fisik (untuk posisi), kontrol pernapasan, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pasangan. Di luar seks, boti bisa jadi orang yang paling aktif, memimpin, dan kuat dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
-
Boti hanya mau berhubungan dengan top. Meskipun ada banyak pasangan gay/bi yang terdiri dari top dan bottom, tidak semua begitu. Ada pasangan yang keduanya verta, atau bahkan keduanya bottom (meskipun ini mungkin membutuhkan kreativitas lebih dalam aktivitas seksual), atau kombinasi lainnya. Preferensi pasangan sifatnya sangat personal dan beragam.
-
Menjadi boti itu ‘kurang jantan’ atau ‘tidak normal’. Anggapan ini sepenuhnya keliru dan berbahaya. Preferensi seksual, termasuk peran bottom, adalah variasi normal dari perilaku seksual manusia. Tidak ada yang ‘kurang jantan’ dari menikmati jenis kenikmatan tertentu. Konsep kejantanan atau maskulinitas sendiri itu sangat beragam dan tidak seharusnya diukur dari peran di ranjang.
-
Boti itu ‘mudah’ atau ‘murahan’. Ini adalah penilaian moral yang tidak pantas dan diskriminatif. Preferensi peran seksual seseorang tidak ada hubungannya dengan moralitas atau harga diri mereka. Setiap individu berhak menentukan dengan siapa, kapan, dan dalam peran apa mereka berhubungan seksual, asalkan dilakukan atas dasar konsensus.
Meluruskan mitos-mitos ini penting untuk membangun lingkungan yang lebih inklusif dan bebas dari prasangka buruk. Setiap orang berhak dihormati terlepas dari preferensi peran seksual mereka.
Image just for illustration
Fleksibilitas dalam Peran Seksual¶
Meskipun ada orang yang punya preferensi sangat kuat pada satu peran (misalnya, “top only” atau “bottom only”), banyak juga yang memiliki tingkat fleksibilitas tertentu. Seseorang yang biasanya boti mungkin kadang-kadang bisa menjadi top atau verta, tergantung pasangannya, situasi, atau keinginan untuk mencoba hal baru.
Preferensi ini bisa berubah seiring waktu dalam kehidupan seseorang. Mungkin di usia muda lebih suka satu peran, lalu seiring pengalaman dan kedewasaan, preferensinya berkembang atau menjadi lebih fleksibel. Ini wajar dan merupakan bagian dari perjalanan penemuan diri. Jangan heran jika seseorang yang kamu kenal sebagai boti di masa lalu, ternyata sekarang lebih sering mengambil peran verta atau bahkan top.
Komunikasi dan Konsen: Kunci Utama¶
Apapun peran seksual yang disukai, baik itu boti, top, atau verta, hal yang paling fundamental dalam setiap aktivitas seksual adalah komunikasi terbuka dan konsensus. Ini bukan hanya soal menentukan siapa yang akan melakukan apa, tapi juga membahas batasan, keinginan, fantasi, dan yang terpenting, memastikan semua pihak merasa aman dan nyaman.
Sebelum atau saat berhubungan, pasangan perlu mendiskusikan peran yang diinginkan atau nyaman bagi keduanya. Jangan pernah berasumsi. Tanyakan! “Kamu nyaman kalau aku jadi top?” atau “Kamu suka kalau kita main sebagai bottom-bottom?” Pembicaraan jujur ini mencegah kesalahpahaman dan memastikan pengalaman yang positif bagi kedua belah pihak. Konsen harus diberikan secara sukarela dan bisa ditarik kapan saja.
Selain peran, komunikasi juga mencakup diskusi tentang kesehatan seksual, riwayat seksual, dan penggunaan pengaman. Ini membawa kita pada poin berikutnya.
Image just for illustration
Pentingnya Seks Aman¶
Ketika membahas peran seksual seperti top dan bottom, yang sering kali terkait dengan seks anal, penting untuk juga menyinggung soal praktik seks aman. Seks anal, jika tidak dilakukan dengan benar, memiliki risiko penularan IMS (Infeksi Menular Seksual) yang lebih tinggi dibandingkan bentuk seks lainnya.
Oleh karena itu, penggunaan kondom yang benar dan konsisten saat seks anal sangat dianjurkan, terlepas dari peran (baik yang mempenetrasi maupun yang dipenetrasi). Selain itu, penting juga untuk melakukan tes IMS secara rutin, terutama jika memiliki lebih dari satu pasangan. Pertimbangkan juga metode pencegahan lain seperti PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) jika merasa berisiko tinggi. Kesehatan adalah prioritas utama.
Keragaman dalam Komunitas Boti¶
Sama seperti kelompok manusia lainnya, komunitas boti (dalam arti luas orang yang berpreferensi bottom) sangat beragam. Mereka berasal dari berbagai latar belakang etnis, agama, sosial, ekonomi, dan profesi. Ada boti yang ekstrover, ada yang introver. Ada yang suka party, ada yang lebih suka di rumah. Ada yang badannya atletis, ada yang biasa saja.
Keragaman ini sekali lagi menekankan bahwa peran seksual adalah hanya satu dimensi dari seseorang. Tidak ada cetakan tunggal tentang bagaimana seharusnya seorang boti itu. Setiap individu unik dan memiliki banyak sisi lain dalam hidupnya selain preferensi di kamar tidur.
Menghargai keragaman ini berarti melihat setiap orang sebagai individu dengan segala kompleksitasnya, bukan sekadar “seorang boti”.
Image just for illustration
Mengapa Peran Seksual Penting Bagi Sebagian Orang?¶
Mungkin ada yang bertanya, “Kenapa sih harus ada label bottom, top, verta segala? Kenapa nggak ya sudah berhubungan seks saja?” Bagi sebagian orang, mengidentifikasi dan mengetahui preferensi peran seksual mereka atau pasangannya itu penting karena beberapa alasan:
- Memudahkan Pencarian Pasangan: Di aplikasi kencan atau platform online, orang sering mencantumkan preferensi peran mereka. Ini membantu orang dengan preferensi yang cocok menemukan satu sama lain (misalnya, top mencari bottom, atau verta mencari siapa saja). Ini efisien dan mengurangi “kecanggungan” saat awal interaksi.
- Ekspektasi dan Kenyamanan: Mengetahui preferensi peran bisa memberikan gambaran awal tentang dinamika seksual yang mungkin terjadi, sehingga kedua belah pihak bisa merasa lebih siap dan nyaman.
- Komunitas dan Afiliasi: Bagi sebagian orang, berbagi preferensi peran yang sama bisa menjadi dasar untuk membangun komunitas, berbagi pengalaman, atau merasa tidak sendirian dengan preferensi mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang merasa perlu melabeli dirinya dengan ketat. Ada juga yang tidak peduli dengan peran dan membiarkan dinamika mengalir begitu saja dengan pasangannya. Kedua cara ini valid.
Kesimpulan Ringkas¶
Jadi, apa yang dimaksud boti? Boti adalah istilah slang untuk seseorang yang lebih suka mengambil peran bottom (penerima penetrasi) dalam aktivitas seksual, terutama di kalangan pria gay atau biseksual. Ini adalah satu dari tiga peran seksual utama (bottom, top, verta) yang menggambarkan preferensi dalam berhubungan seks.
Penting untuk diingat bahwa:
1. Boti adalah preferensi peran seksual, bukan keseluruhan identitas seseorang.
2. Tidak ada kaitan otomatis antara peran boti dengan ekspresi gender (maskulinitas/femininitas), kepribadian, atau kualitas diri seseorang.
3. Ada banyak stereotip keliru tentang boti yang perlu diluruskan.
4. Komunikasi terbuka dan konsen adalah kunci utama dalam setiap aktivitas seksual, terlepas dari perannya.
5. Praktik seks aman sangat penting.
6. Komunitas orang yang berpreferensi bottom sangat beragam.
Memahami istilah ini dengan benar membantu kita bersikap lebih terbuka, menghargai keragaman, dan menghindari stereotip yang merugikan. Setiap individu berhak mendefinisikan diri mereka sendiri dan memilih peran yang paling membuat mereka nyaman dan bahagia, tanpa dihakimi.
Apa pendapat kamu tentang istilah “boti” ini? Atau mungkin kamu punya pengalaman atau pandangan lain yang ingin dibagikan terkait topik ini? Jangan ragu tulis di kolom komentar di bawah ya!
Posting Komentar