Ayat Sajdah: Panduan Lengkap, Arti, Hukum, dan Keutamaannya

Daftar Isi

Pengertian Ayat Sajdah

Ayat Sajdah, atau sering juga disebut sebagai ayat-ayat sajdah, adalah ayat-ayat tertentu dalam Al-Quran yang disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah ketika dibaca atau didengar. Sujud tilawah sendiri adalah sujud yang dilakukan di luar shalat sebagai bentuk penghormatan dan ketundukan kepada Allah SWT ketika bertemu dengan ayat-ayat sajdah. Jadi, bisa dibilang, ayat sajdah ini adalah “penanda” khusus dalam Al-Quran yang mengajak kita untuk merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta.

Apa yang Dimaksud Ayat Sajdah
Image just for illustration

Definisi Bahasa dan Istilah

Secara bahasa, kata “sajdah” berasal dari bahasa Arab yang berarti tunduk, merendahkan diri, atau bersujud. Dalam konteks agama Islam, sajdah memiliki makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, yang diwujudkan dalam gerakan fisik menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai. Ayat sajdah, dalam istilah ilmu tajwid dan ilmu Al-Quran, merujuk pada ayat-ayat yang mengandung perintah atau anjuran untuk bersujud. Ayat-ayat ini tidak ditandai secara khusus dalam mushaf Al-Quran standar, namun para ulama telah sepakat mengenai jumlah dan letaknya berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Letak Ayat Sajdah dalam Al-Quran

Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah pasti ayat sajdah dalam Al-Quran. Namun, pendapat yang paling kuat dan banyak diikuti adalah bahwa terdapat 15 ayat sajdah dalam Al-Quran. Ayat-ayat ini tersebar di berbagai surah, mulai dari awal hingga akhir Al-Quran. Berikut adalah daftar surah dan nomor ayat yang diyakini sebagai ayat sajdah menurut pendapat yang kuat:

  1. Al-A’raf: Ayat 206
  2. Ar-Ra’d: Ayat 15
  3. An-Nahl: Ayat 49
  4. Al-Isra’: Ayat 109
  5. Maryam: Ayat 58
  6. Al-Hajj: Ayat 18 dan Ayat 77 (terdapat perbedaan pendapat, namun banyak ulama memasukkan keduanya)
  7. Al-Furqan: Ayat 60
  8. An-Naml: Ayat 26
  9. As-Sajdah: Ayat 15
  10. Sad: Ayat 24 (sajdah syukur menurut sebagian ulama)
  11. Fussilat: Ayat 37
  12. An-Najm: Ayat 62
  13. Al-Inshiqaq: Ayat 21
  14. Al-‘Alaq: Ayat 19

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua mushaf Al-Quran memberikan tanda khusus pada ayat-ayat sajdah ini. Namun, biasanya, mushaf yang diterbitkan di Indonesia memberikan tanda berupa simbol kubah kecil atau tulisan “۩” di atas ayat-ayat sajdah. Jika Anda menemukan simbol ini, itu adalah pengingat bahwa pada ayat tersebut, disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.

Hukum dan Keutamaan Sujud Tilawah

Sujud tilawah adalah amalan yang dianjurkan (sunnah muakkadah) dalam Islam ketika bertemu dengan ayat sajdah. Melaksanakan sujud tilawah bukanlah wajib, namun sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan dan merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Hukum Sujud Tilawah
Image just for illustration

Hukum Melaksanakan Sujud Tilawah

Hukum melaksanakan sujud tilawah adalah sunnah muakkadah bagi pembaca dan pendengar ayat sajdah. Artinya, sangat dianjurkan untuk dilakukan, dan mendapatkan pahala jika dikerjakan. Namun, jika ditinggalkan, tidak berdosa. Hal ini berdasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan bahwa beliau sendiri sering melakukan sujud tilawah ketika membaca atau mendengar ayat sajdah.

Salah satu hadis yang menjadi dasar anjuran sujud tilawah adalah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA, beliau berkata:

“Dahulu Rasulullah SAW pernah membaca Al-Quran di hadapan kami, ketika beliau sampai pada ayat sajdah, beliau bertakbir lalu sujud, dan kami pun sujud bersama beliau.”

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mencontohkan langsung praktik sujud tilawah kepada para sahabatnya. Meskipun sunnah, meninggalkan sujud tilawah secara terus-menerus tanpa alasan yang syar’i dianggap kurang baik, karena menunjukkan kurangnya perhatian terhadap sunnah Nabi dan kurangnya penghormatan terhadap ayat-ayat Allah SWT.

Keutamaan Sujud Tilawah

Melaksanakan sujud tilawah memiliki banyak keutamaan dan manfaat spiritual. Diantaranya adalah:

  • Mendapatkan pahala dari Allah SWT: Setiap amalan sunnah yang dikerjakan karena Allah SWT akan mendatangkan pahala. Sujud tilawah adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan.
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Sujud adalah posisi yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Dengan sujud tilawah, kita menunjukkan kerendahan diri dan ketundukan sepenuhnya kepada Allah SWT.
  • Mengikuti sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW adalah suri teladan terbaik bagi umat Islam. Melaksanakan sujud tilawah berarti kita mengikuti sunnah beliau.
  • Menambah kekhusyukan dalam membaca Al-Quran: Sujud tilawah dapat membantu kita lebih merenungi makna ayat-ayat Al-Quran dan meningkatkan kekhusyukan saat membacanya.
  • Menghapus dosa dan mengangkat derajat: Sebagaimana sujud dalam shalat, sujud tilawah juga memiliki potensi untuk menghapus dosa-dosa kecil dan mengangkat derajat kita di sisi Allah SWT.

Secara keseluruhan, sujud tilawah adalah amalan yang sederhana namun sangat besar keutamaannya. Dengan melaksanakannya, kita bisa mendapatkan pahala, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Tata Cara Sujud Tilawah

Tata cara sujud tilawah cukup sederhana dan tidak serumit shalat. Sujud tilawah bisa dilakukan di dalam maupun di luar shalat. Namun, terdapat perbedaan tata cara antara sujud tilawah di dalam dan di luar shalat. Berikut adalah tata cara sujud tilawah di luar shalat:

Tata Cara Sujud Tilawah
Image just for illustration

Syarat dan Rukun Sujud Tilawah

Syarat dan rukun sujud tilawah di luar shalat hampir sama dengan syarat dan rukun sujud dalam shalat, namun lebih ringkas. Syarat-syaratnya antara lain:

  • Suci dari hadas besar dan kecil: Sebagaimana shalat, sujud tilawah juga disyaratkan dalam keadaan suci.
  • Menutup aurat: Aurat harus ditutup seperti dalam shalat.
  • Menghadap kiblat: Meskipun tidak wajib, menghadap kiblat adalah adab yang baik dalam beribadah.

Rukun sujud tilawah ada dua, yaitu:

  1. Niat: Niatkan dalam hati untuk melakukan sujud tilawah karena Allah SWT. Niat ini tidak perlu dilafalkan, cukup di dalam hati.
  2. Sujud satu kali: Sujud dilakukan satu kali saja, berbeda dengan sujud dalam shalat yang dua kali.

Bacaan Sujud Tilawah

Terdapat beberapa bacaan yang dianjurkan untuk dibaca saat sujud tilawah. Diantaranya adalah:

  • Subhana robbiyal a’laa: Bacaan ini sama dengan bacaan sujud dalam shalat, yang artinya “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi”. Bacaan ini dibaca minimal tiga kali.
  • Sajada wajhiya lilladzi kholaqohu wa showwarohu wa syaqqo sam’ahu wa bashorohu bi haulihi wa quwwatih: Bacaan ini lebih panjang dan lebih utama. Artinya, “Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, membentuknya, membelah pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya”.

Selain bacaan-bacaan di atas, boleh juga membaca doa-doa lain yang berisi pujian dan permohonan kepada Allah SWT saat sujud tilawah. Yang terpenting adalah menghadirkan hati dan merenungi makna bacaan sujud.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Sujud Tilawah

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan sujud tilawah:

  • Tidak ada takbiratul ihram dan salam: Sujud tilawah di luar shalat tidak diawali dengan takbiratul ihram dan tidak diakhiri dengan salam. Langsung saja niat, takbir (sunnah), sujud, bangkit dari sujud, dan selesai.
  • Bisa dilakukan sambil berdiri atau duduk: Sujud tilawah bisa dilakukan sambil berdiri atau duduk. Jika sedang berdiri, langsung takbir dan turun sujud. Jika sedang duduk, juga bisa langsung takbir dan sujud.
  • Tidak perlu tasyahud dan duduk di antara dua sujud: Karena hanya satu kali sujud, tidak ada tasyahud dan duduk di antara dua sujud seperti dalam shalat.
  • Bisa dilakukan di mana saja yang suci: Sujud tilawah bisa dilakukan di mana saja yang suci, tidak harus di masjid. Namun, tempatnya harus bersih dan terhindar dari najis.
  • Boleh dilakukan secara berjamaah atau sendiri: Sujud tilawah bisa dilakukan secara berjamaah jika ada imam yang membacakan ayat sajdah, atau bisa dilakukan sendiri-sendiri jika membaca Al-Quran sendirian.

Diagram Alur Sujud Tilawah (di luar shalat):

mermaid graph LR A[Niat dalam Hati] --> B(Takbir - Sunnah); B --> C{Sujud Satu Kali}; C --> D(Bacaan Sujud); D --> E[Bangkit dari Sujud]; E --> F[Selesai];

Penting untuk diingat: Tata cara sujud tilawah di dalam shalat berbeda dengan di luar shalat. Jika membaca ayat sajdah saat shalat, imam (atau makmum jika shalat sendirian) langsung bertakbir dan sujud bersama makmum (jika berjamaah), kemudian bangkit dan melanjutkan shalat. Tidak ada bacaan khusus selain bacaan sujud dalam shalat (subhana robbiyal a’laa).

Hikmah dan Manfaat Ayat Sajdah

Disyariatkannya ayat sajdah dan sujud tilawah memiliki hikmah dan manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Hikmah ini mencakup aspek spiritual, psikologis, dan sosial.

Hikmah Ayat Sajdah
Image just for illustration

Hikmah Disyariatkannya Ayat Sajdah

Beberapa hikmah disyariatkannya ayat sajdah antara lain:

  • Menunjukkan keagungan Allah SWT: Ayat-ayat sajdah seringkali berisi tentang kebesaran Allah SWT, kekuasaan-Nya, ciptaan-Nya yang menakjubkan, atau perintah-perintah-Nya. Ketika bertemu dengan ayat-ayat ini, kita diingatkan akan keagungan Allah SWT dan diperintahkan untuk bersujud sebagai bentuk pengakuan atas keagungan tersebut.
  • Menghidupkan sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW adalah orang yang paling sering melakukan sujud tilawah. Dengan mengamalkan sujud tilawah, kita menghidupkan sunnah beliau dan menunjukkan kecintaan kita kepada beliau.
  • Melatih jiwa untuk tunduk dan patuh kepada Allah SWT: Sujud adalah simbol ketundukan dan kepatuhan. Dengan membiasakan diri sujud tilawah, kita melatih jiwa kita untuk selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.
  • Menjauhkan diri dari kesombongan: Kesombongan adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Sujud tilawah dapat membantu kita menjauhkan diri dari sifat sombong, karena sujud adalah posisi yang paling merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
  • Mengingatkan akan hari akhir: Beberapa ayat sajdah mengingatkan kita akan hari kiamat, siksa neraka, dan nikmat surga. Dengan sujud tilawah, kita diingatkan akan tujuan akhir hidup kita dan termotivasi untuk beramal sholeh.

Manfaat Membaca dan Mengamalkan Ayat Sajdah

Selain hikmah yang terkandung di dalamnya, membaca dan mengamalkan ayat sajdah juga memiliki manfaat yang besar, diantaranya:

  • Mendapatkan ketenangan hati: Sujud adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT. Ketika sujud, kita mencurahkan segala isi hati kepada-Nya. Hal ini dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati.
  • Menghilangkan kegelisahan dan kesedihan: Masalah dan ujian hidup seringkali membuat kita gelisah dan sedih. Sujud tilawah dapat menjadi sarana untuk menghilangkan kegelisahan dan kesedihan, karena kita menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan: Dengan merenungi makna ayat sajdah dan melaksanakannya dengan khusyuk, keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT akan semakin meningkat.
  • Menjadi sebab dikabulkannya doa: Waktu sujud adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Memperbanyak sujud, termasuk sujud tilawah, dapat menjadi sebab dikabulkannya doa-doa kita.
  • Mendapatkan syafaat di hari kiamat: Rasulullah SAW menjanjikan syafaat bagi orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnahnya, termasuk sunnah sujud tilawah.

Fakta Menarik Seputar Ayat Sajdah

Ada beberapa fakta menarik seputar ayat sajdah yang mungkin belum banyak diketahui:

Fakta Menarik Ayat Sajdah
Image just for illustration

Perbedaan Pendapat Ulama

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah pasti ayat sajdah. Sebagian ulama berpendapat bahwa jumlahnya 14, sebagian 15, dan bahkan ada yang berpendapat lebih dari itu. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan interpretasi terhadap hadis-hadis Nabi SAW dan ijtihad para ulama.

Contohnya, ayat sajdah dalam surah Sad (ayat 24). Sebagian ulama menganggapnya sebagai sajdah syukur, bukan sajdah tilawah. Namun, pendapat yang lebih kuat dan banyak diikuti adalah bahwa ayat ini termasuk ayat sajdah tilawah. Begitu juga dengan dua ayat sajdah dalam surah Al-Hajj (ayat 18 dan 77), sebagian ulama hanya memasukkan salah satunya, namun banyak yang memasukkan keduanya.

Perbedaan pendapat ini tidak menjadi masalah besar, karena yang terpenting adalah kita berusaha untuk mengamalkan sunnah sujud tilawah ketika bertemu dengan ayat-ayat yang diyakini sebagai ayat sajdah. Kita bisa mengikuti pendapat ulama yang kita yakini kebenarannya.

Ayat Sajdah dalam Kehidupan Sehari-hari

Ayat sajdah bisa kita temui dalam berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya:

  • Saat membaca Al-Quran: Ini adalah situasi yang paling umum. Ketika membaca Al-Quran sendiri atau mendengarkan bacaan Al-Quran, perhatikan tanda ayat sajdah dan lakukan sujud tilawah.
  • Saat shalat berjamaah: Jika imam membaca ayat sajdah dalam shalat jahr (Maghrib, Isya, Subuh), maka makmum mengikuti imam untuk sujud tilawah.
  • Saat mendengarkan ceramah atau kajian agama: Terkadang, penceramah atau ustadz membacakan ayat Al-Quran yang termasuk ayat sajdah. Jika kita mendengarkannya, disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.
  • Saat menonton atau mendengarkan siaran Al-Quran di media: Dengan semakin berkembangnya teknologi, kita bisa dengan mudah mengakses bacaan Al-Quran melalui radio, televisi, atau internet. Jika kita mendengarkan bacaan ayat sajdah dari media-media ini, tetap disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.

Tips: Biasakan membawa mushaf Al-Quran yang memiliki tanda ayat sajdah. Dengan begitu, kita akan lebih mudah mengenali ayat-ayat sajdah dan tidak lupa untuk melakukan sujud tilawah.

Tips Mengamalkan Ayat Sajdah

Agar kita bisa lebih istiqomah dalam mengamalkan sujud tilawah, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

Tips Mengamalkan Ayat Sajdah
Image just for illustration

Memahami Makna Ayat Sajdah

Salah satu kunci untuk menghidupkan amalan adalah memahami maknanya. Cobalah untuk mencari tahu tafsir atau penjelasan dari ayat-ayat sajdah. Dengan memahami makna ayat-ayat tersebut, kita akan lebih menghayati dan khusyuk saat melakukan sujud tilawah. Misalnya, jika ayat sajdah tersebut berbicara tentang keagungan Allah SWT, maka saat sujud, kita benar-benar merasakan keagungan tersebut dan merendahkan diri di hadapan-Nya.

Membiasakan Diri Bersujud Tilawah

Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam beramal. Cobalah untuk membiasakan diri melakukan sujud tilawah setiap kali bertemu dengan ayat sajdah. Awalnya mungkin terasa berat, namun jika dibiasakan, lama-kelamaan akan menjadi ringan dan bahkan menjadi kebutuhan. Anggaplah sujud tilawah sebagai “recharge” spiritual di tengah kesibukan dunia.

Buatlah pengingat: Jika Anda sering membaca Al-Quran digital, manfaatkan fitur penanda ayat sajdah yang biasanya ada di aplikasi Al-Quran. Jika menggunakan mushaf fisik, perhatikan tanda ayat sajdah dan jangan ragu untuk langsung sujud tilawah. Bahkan, Anda bisa membuat catatan kecil di mushaf Anda untuk ayat-ayat sajdah agar lebih mudah diingat.

Ajak keluarga dan teman: Mengajak keluarga dan teman untuk bersama-sama mengamalkan sujud tilawah bisa menjadi motivasi tambahan. Misalnya, saat membaca Al-Quran bersama keluarga, ingatkan mereka untuk sujud tilawah jika bertemu ayat sajdah. Atau, jika Anda mengikuti kajian agama bersama teman, ingatkan teman-teman Anda untuk sujud tilawah jika ustadz membacakan ayat sajdah.

Dengan memahami makna ayat sajdah dan membiasakan diri mengamalkannya, insyaAllah kita bisa meraih keutamaan dan manfaat yang terkandung dalam amalan sunnah yang mulia ini. Sujud tilawah adalah bentuk kecil dari ibadah, namun besar dampaknya bagi jiwa dan spiritualitas kita. Jangan remehkan amalan ini, dan mari kita jadikan sujud tilawah sebagai bagian dari rutinitas ibadah kita sehari-hari.

Bagaimana pendapat Anda tentang ayat sajdah dan sujud tilawah? Apakah Anda punya pengalaman menarik terkait amalan ini? Yuk, berbagi di kolom komentar!

Posting Komentar