Xeroftalmia: Apa Sih Itu & Gimana Cara Mencegahnya? Yuk, Kenali!
Xeroftalmia, atau yang lebih dikenal dengan istilah mata kering, adalah kondisi mata yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A yang parah. Kondisi ini bukan sekadar mata kering biasa yang mungkin Anda alami setelah seharian menatap layar komputer. Xeroftalmia adalah masalah kesehatan serius yang bisa berdampak buruk pada penglihatan, bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan tepat.
Apa Itu Xerophthalmia?¶
Definisi dan Penjelasan Singkat¶
Secara sederhana, xeroftalmia berasal dari bahasa Yunani, yaitu xeros yang berarti kering, dan ophthalmos yang berarti mata. Jadi, xeroftalmia secara harfiah berarti “mata kering”. Namun, dalam konteks medis, xeroftalmia merujuk pada kondisi mata kering yang spesifik disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Kondisi ini mempengaruhi lapisan luar mata, yaitu konjungtiva dan kornea. Vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan sel-sel epitel di permukaan mata, serta produksi air mata yang sehat. Kekurangan vitamin A akan mengganggu fungsi-fungsi penting ini, dan memicu serangkaian masalah pada mata.
Image just for illustration
Penyebab Utama Xerophthalmia: Kekurangan Vitamin A¶
Penyebab utama dan paling mendasar dari xeroftalmia adalah kekurangan vitamin A dalam tubuh. Vitamin A adalah nutrisi penting yang larut dalam lemak dan memiliki peran krusial dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk menjaga kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan sel, dan reproduksi. Kekurangan vitamin A bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:
- Asupan makanan yang tidak mencukupi vitamin A: Ini adalah penyebab paling umum, terutama di negara-negara berkembang di mana akses terhadap makanan bergizi terbatas. Makanan yang kaya vitamin A antara lain adalah hati, telur, produk susu, sayuran hijau gelap (seperti bayam dan kangkung), serta buah-buahan dan sayuran berwarna oranye dan kuning (seperti wortel, ubi jalar, dan mangga).
- Gangguan penyerapan vitamin A: Beberapa kondisi medis dapat mengganggu penyerapan vitamin A dalam usus, seperti penyakit seliak, penyakit Crohn, atau fibrosis kistik.
- Peningkatan kebutuhan vitamin A: Pada kondisi tertentu, tubuh mungkin membutuhkan vitamin A lebih banyak dari biasanya, seperti pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, serta orang dengan infeksi kronis.
- Kekurangan protein: Kekurangan protein juga bisa mempengaruhi penyerapan, transportasi, dan penyimpanan vitamin A dalam tubuh.
Xeroftalmia lebih sering terjadi pada anak-anak dan wanita hamil di negara-negara berkembang, di mana masalah kekurangan gizi masih menjadi tantangan besar. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada siapa saja yang mengalami kekurangan vitamin A, tanpa memandang usia atau lokasi geografis.
Gejala-gejala Xerophthalmia¶
Gejala xeroftalmia berkembang secara bertahap, sesuai dengan tingkat keparahan kekurangan vitamin A. Pada awalnya, gejala mungkin ringan dan tidak terlalu diperhatikan, namun jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Berikut adalah tahapan gejala xeroftalmia:
Tahap Awal: Buta Senja (Night Blindness)¶
Buta senja atau nyctalopia adalah gejala awal xeroftalmia yang paling umum. Pada tahap ini, seseorang akan mengalami kesulitan melihat dalam kondisi cahaya redup, seperti saat malam hari atau di ruangan yang kurang terang. Hal ini terjadi karena vitamin A berperan penting dalam pembentukan rhodopsin, pigmen visual di retina yang sensitif terhadap cahaya rendah. Kekurangan vitamin A akan mengurangi produksi rhodopsin, sehingga kemampuan mata untuk beradaptasi dengan kegelapan menurun.
Image just for illustration
Mungkin awalnya Anda hanya merasa sedikit kesulitan saat berjalan di malam hari atau saat masuk ke ruangan yang kurang cahaya dari luar ruangan yang terang. Namun, seiring berjalannya waktu, kesulitan ini akan semakin terasa dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala buta senja, karena ini bisa menjadi tanda awal kekurangan vitamin A dan xeroftalmia.
Tahap Lanjut: Mata Kering dan Perubahan pada Konjungtiva¶
Seiring dengan berlanjutnya kekurangan vitamin A, gejala mata kering akan semakin terasa. Mata akan terasa kering, perih, dan seperti berpasir. Hal ini disebabkan karena vitamin A juga penting untuk produksi musin, komponen penting dari lapisan air mata yang berfungsi menjaga kelembapan permukaan mata. Kekurangan vitamin A akan mengurangi produksi musin, sehingga air mata tidak dapat melumasi mata dengan baik.
Pada tahap ini, konjungtiva (selaput bening yang melapisi bagian putih mata dan permukaan dalam kelopak mata) juga akan mengalami perubahan. Konjungtiva akan tampak kering, menebal, dan berkerut. Kondisi ini disebut xerosis konjungtiva. Normalnya, konjungtiva tampak halus dan mengkilap, namun pada xeroftalmia, permukaannya menjadi kasar dan tidak lagi mengkilap.
Image just for illustration
Munculnya Bercak Bitot¶
Bercak Bitot adalah tanda khas xeroftalmia yang lebih lanjut. Bercak ini berupa plak putih keabu-abuan yang tampak seperti busa pada konjungtiva, biasanya di bagian putih mata (sklera) yang terpapar. Bercak Bitot terbentuk dari keratin yang menumpuk dan sel-sel mati akibat kekurangan vitamin A. Bercak ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun keberadaannya menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A sudah cukup parah dan memerlukan penanganan segera.
Image just for illustration
Kerusakan Kornea yang Lebih Serius¶
Jika xeroftalmia tidak diobati, kekurangan vitamin A akan semakin merusak kornea (lapisan bening di bagian depan mata). Kornea akan menjadi kering, keruh, dan lunak. Kondisi ini disebut xerosis kornea. Pada tahap yang lebih parah, kornea bisa mengalami kerusakan yang lebih dalam (ulkus kornea) dan bahkan melunak (keratomalacia). Keratomalacia adalah kondisi yang sangat serius di mana kornea menjadi sangat tipis dan bisa pecah.
Image just for illustration
Kerusakan kornea pada xeroftalmia bisa menyebabkan nyeri mata yang hebat, sensitif terhadap cahaya (fotofobia), penglihatan kabur, dan bahkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah dan mengobati xeroftalmia sejak dini sebelum kerusakan kornea terjadi.
Komplikasi Xerophthalmia¶
Selain kebutaan, xeroftalmia juga dapat menyebabkan komplikasi lain, terutama pada anak-anak. Kekurangan vitamin A secara umum dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga anak-anak yang mengalami xeroftalmia lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan dan diare. Kekurangan vitamin A yang parah juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Diagnosis Xerophthalmia¶
Diagnosis xeroftalmia biasanya didasarkan pada pemeriksaan mata dan riwayat kesehatan pasien. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk melihat tanda-tanda xeroftalmia, seperti mata kering, perubahan pada konjungtiva, bercak Bitot, dan kerusakan kornea.
Pemeriksaan Mata oleh Dokter¶
Pemeriksaan mata yang dilakukan oleh dokter akan meliputi:
- Pemeriksaan visus (ketajaman penglihatan): Untuk menilai apakah ada penurunan penglihatan.
- Pemeriksaan slit lamp: Menggunakan mikroskop khusus untuk melihat struktur mata secara detail, termasuk konjungtiva dan kornea.
- Pemeriksaan funduskopi: Untuk melihat retina dan saraf optik di bagian belakang mata (biasanya tidak terlalu relevan untuk diagnosis xeroftalmia, tapi penting untuk pemeriksaan mata secara umum).
- Tes Schirmer: Untuk mengukur produksi air mata, meskipun tes ini mungkin tidak spesifik untuk xeroftalmia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A.
Image just for illustration
Riwayat Kesehatan dan Pola Makan¶
Dokter juga akan menanyakan tentang riwayat kesehatan pasien, termasuk gejala yang dialami, riwayat penyakit lain, dan pola makan. Pertanyaan tentang pola makan sangat penting untuk mengetahui apakah pasien berisiko mengalami kekurangan vitamin A. Dokter akan menanyakan tentang asupan makanan yang kaya vitamin A, seperti sayuran hijau, buah-buahan berwarna, hati, dan produk susu.
Tes Tambahan (jika diperlukan)¶
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerlukan tes tambahan untuk mengkonfirmasi diagnosis xeroftalmia atau untuk mengevaluasi tingkat kekurangan vitamin A. Tes tambahan yang mungkin dilakukan antara lain:
- Tes kadar vitamin A dalam darah: Mengukur kadar vitamin A dalam serum darah dapat membantu menentukan apakah pasien mengalami kekurangan vitamin A. Namun, tes ini tidak selalu sensitif dan spesifik untuk xeroftalmia, karena kadar vitamin A dalam darah bisa normal meskipun sudah terjadi kekurangan vitamin A di jaringan mata.
- Tes adaptasi gelap: Mengukur kemampuan mata untuk beradaptasi dengan kegelapan. Tes ini dapat membantu mendeteksi buta senja pada tahap awal.
- Konjungtival impression cytology: Prosedur pengambilan sampel sel dari konjungtiva untuk diperiksa di bawah mikroskop. Tes ini dapat menunjukkan perubahan sel-sel konjungtiva yang khas pada xeroftalmia.
Pengobatan Xerophthalmia¶
Pengobatan xeroftalmia bertujuan untuk mengatasi kekurangan vitamin A dan mencegah kerusakan mata yang lebih lanjut. Pengobatan utama xeroftalmia adalah dengan suplementasi vitamin A.
Suplementasi Vitamin A¶
Suplementasi vitamin A adalah kunci utama pengobatan xeroftalmia. Vitamin A biasanya diberikan dalam bentuk kapsul atau sirup. Dosis dan durasi pengobatan akan tergantung pada usia pasien, tingkat keparahan xeroftalmia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Biasanya, dosis tinggi vitamin A diberikan pada awal pengobatan untuk mengatasi kekurangan dengan cepat, diikuti dengan dosis pemeliharaan untuk mencegah kekambuhan.
Dosis suplementasi vitamin A standar yang direkomendasikan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk anak-anak dengan xeroftalmia adalah:
- Hari ke-1: 200.000 IU (International Units) vitamin A oral
- Hari ke-2: 200.000 IU vitamin A oral
- 2-4 minggu kemudian: 200.000 IU vitamin A oral
Untuk bayi di bawah 6 bulan, dosisnya adalah setengah dari dosis di atas (100.000 IU). Untuk dewasa, dosisnya juga sama dengan anak-anak (200.000 IU).
Penting untuk mengikuti anjuran dokter mengenai dosis dan durasi suplementasi vitamin A. Overdosis vitamin A juga bisa berbahaya dan menyebabkan efek samping, seperti mual, muntah, sakit kepala, dan bahkan kerusakan hati.
Pengobatan untuk Infeksi Sekunder¶
Pada beberapa kasus xeroftalmia, terutama jika sudah terjadi kerusakan kornea, infeksi sekunder oleh bakteri atau jamur bisa terjadi. Jika ada tanda-tanda infeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau antijamur tetes mata atau salep mata untuk mengatasi infeksi tersebut.
Perawatan Mata Lokal¶
Selain suplementasi vitamin A dan pengobatan infeksi, perawatan mata lokal juga penting untuk menjaga kelembapan mata dan mengurangi gejala mata kering. Air mata buatan (artificial tears) dapat digunakan secara teratur untuk melumasi permukaan mata dan mengurangi rasa tidak nyaman. Salep mata yang mengandung pelumas juga bisa digunakan, terutama pada malam hari.
Dalam kasus keratomalacia yang parah, mungkin diperlukan tindakan bedah untuk memperbaiki kerusakan kornea, seperti transplantasi kornea. Namun, tindakan bedah ini biasanya merupakan pilihan terakhir dan hanya dilakukan jika kondisi mata sangat parah dan tidak membaik dengan pengobatan lain.
Pencegahan Xerophthalmia¶
Pencegahan xeroftalmia jauh lebih baik daripada mengobati kondisi ini setelah terjadi. Pencegahan xeroftalmia berfokus pada memastikan asupan vitamin A yang cukup melalui makanan atau suplementasi.
Konsumsi Makanan Kaya Vitamin A¶
Cara terbaik untuk mencegah kekurangan vitamin A dan xeroftalmia adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin A secara teratur. Beberapa sumber makanan yang baik vitamin A antara lain:
- Hati: Hati ayam, hati sapi, hati ikan adalah sumber vitamin A yang sangat kaya.
- Telur: Kuning telur mengandung vitamin A.
- Produk susu: Susu, keju, mentega mengandung vitamin A.
- Sayuran hijau gelap: Bayam, kangkung, sawi hijau, brokoli mengandung vitamin A (dalam bentuk beta-karoten yang akan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh).
- Buah-buahan dan sayuran berwarna oranye dan kuning: Wortel, ubi jalar, labu kuning, mangga, pepaya, jeruk mengandung vitamin A (dalam bentuk beta-karoten).
- Minyak ikan: Minyak ikan cod adalah sumber vitamin A dan vitamin D yang baik.
Image just for illustration
Pastikan untuk memasukkan berbagai makanan kaya vitamin A dalam diet sehari-hari, terutama untuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta orang-orang yang berisiko mengalami kekurangan vitamin A.
Fortifikasi Makanan¶
Fortifikasi makanan adalah upaya menambahkan vitamin A ke dalam makanan sehari-hari yang banyak dikonsumsi masyarakat, seperti minyak goreng, tepung terigu, atau gula. Program fortifikasi makanan telah terbukti efektif dalam meningkatkan asupan vitamin A populasi dan mengurangi prevalensi kekurangan vitamin A dan xeroftalmia di beberapa negara.
Suplementasi Vitamin A (Program Kesehatan Masyarakat)¶
Program suplementasi vitamin A secara berkala, terutama untuk anak-anak dan ibu nifas, merupakan strategi pencegahan yang penting di daerah-daerah dengan prevalensi kekurangan vitamin A yang tinggi. Program ini biasanya dilakukan melalui posyandu atau puskesmas, di mana anak-anak dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala.
Edukasi Gizi¶
Edukasi gizi kepada masyarakat tentang pentingnya vitamin A dan sumber-sumber makanan yang kaya vitamin A juga merupakan bagian penting dari upaya pencegahan xeroftalmia. Masyarakat perlu diedukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan beragam, serta cara memilih dan mengolah makanan yang tepat agar kandungan vitamin A tetap terjaga.
Fakta Menarik Tentang Xerophthalmia¶
Prevalensi Global dan Kelompok Rentan¶
Meskipun xeroftalmia bisa terjadi pada siapa saja yang kekurangan vitamin A, kondisi ini lebih sering terjadi di negara-negara berkembang di Afrika dan Asia Tenggara, di mana kekurangan gizi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar. Anak-anak usia prasekolah dan wanita hamil adalah kelompok yang paling rentan terhadap xeroftalmia. Menurut WHO, diperkirakan sekitar 190 juta anak usia prasekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A subklinis, dan jutaan di antaranya berisiko mengalami xeroftalmia.
Dampak Xerophthalmia pada Kesehatan Anak¶
Xeroftalmia bukan hanya masalah mata, tetapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi, memperlambat pertumbuhan, dan mengganggu perkembangan kognitif. Kebutaan akibat xeroftalmia juga dapat menghambat anak dalam belajar dan berinteraksi sosial.
Hubungan dengan Kondisi Kesehatan Lainnya¶
Kekurangan vitamin A dan xeroftalmia seringkali berkaitan dengan kondisi kekurangan gizi lainnya, seperti kekurangan protein, zat besi, dan zinc. Anak-anak yang mengalami xeroftalmia seringkali juga mengalami gizi buruk secara umum (malnutrisi). Oleh karena itu, penanganan xeroftalmia seringkali perlu dilakukan secara komprehensif, dengan memperbaiki gizi secara keseluruhan dan mengatasi kekurangan nutrisi lainnya.
Tips Menjaga Kesehatan Mata dan Mencegah Kekurangan Vitamin A¶
Selain memastikan asupan vitamin A yang cukup, ada beberapa tips lain yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah kekurangan vitamin A:
Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan Berwarna¶
Sayuran dan buah-buahan berwarna adalah sumber beta-karoten yang baik, yang akan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Usahakan untuk mengkonsumsi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan berwarna setiap hari, seperti wortel, ubi jalar, labu kuning, bayam, kangkung, mangga, pepaya, dan jeruk.
Perhatikan Asupan Lemak Sehat¶
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak. Oleh karena itu, asupan lemak yang cukup juga penting untuk penyerapan dan pemanfaatan vitamin A dalam tubuh. Pilih sumber lemak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi¶
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mata Anda atau risiko kekurangan vitamin A, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang tepat mengenai pola makan dan suplementasi vitamin A yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu yang dapat mempengaruhi penyerapan vitamin A atau meningkatkan kebutuhan vitamin A, konsultasi dengan dokter sangat penting.
Kesimpulan¶
Xeroftalmia adalah kondisi mata kering serius yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Kondisi ini bisa dicegah dan diobati dengan memastikan asupan vitamin A yang cukup melalui makanan atau suplementasi. Penting untuk mengenali gejala awal xeroftalmia, seperti buta senja dan mata kering, dan segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalaminya. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan kaya vitamin A, serta melakukan pemeriksaan mata secara rutin, kita dapat menjaga kesehatan mata dan mencegah risiko xeroftalmia.
Bagaimana pendapat Anda tentang artikel ini? Apakah ada hal lain yang ingin Anda ketahui tentang xeroftalmia? Jangan ragu untuk berbagi pertanyaan atau pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini!
Posting Komentar